8 Bahaya Akibat Tubuh Kurang Serat (Bahaya Jika Kelebihan Serat)

Seperti halnya vitamin dan mineral, serat adalah asupan nutrisi yang penting sekali bagi tubuh, terutama untuk sistem pencernaan, dan untuk kesehatan tubuh secara umum.

Fungsi serat ini untuk mengikat lemak di dalam tubuh, agar bisa dicerna oleh tubuh secara sempurna. Manfaat serat untuk kesehatan tubuh sangatlah banyak, sehingga penting untuk mencukupi kebutuhan asupan serat dalam setiap harinya.

Dari sebubah riset menemukan bahwa tidak sedikit orang yang hanya mengambil asupan 15 gram serat dalam sehari, padahal kebutuhan harian sehat adalah 25-40 gram dalam sehari.

Makanan Tinggi Serat
Makanan Tinggi Serat | Sumber gambar: Healthcastle.com Labosp.com

Tanda-tanda tubuh yang kekurangan asupan serat adalah mudah merasa lapar dan mengalami masalah buang air besar, dimana kurang mengonsumsi asupan serat berdampak pada proses sistem pencernaan yang bergerak lambat.

Makanan yang kaya serat yaitu, alpukat, gandum utuh, kentang, kedelai, pisang, pepaya, brokoli, apel, oatmeal, balckberry, kubis, asparagus, pir, jagung, kacang almond, buah sawo, anggur, stawberry dan mangga.

Umumnya makanan yang kaya akan kandungan serat, juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral, disamping juga rendah kalori.

Akibat Kurang Serat Bagi Tubuh

1. Kadar Gula Darah Menjadi Tidak Stabil
Hal yang membuat tingginya resiko seseorang terkena penyakit diabetes, salah satunya karena kurang mengonsumsi asupan serat. Dimana kondisi tubuh yang kekurangan serat mengkibatkan terganggunya kestabilan kadar gula di dalam darah.

Mengonsumsi makanan yang miskin kandungan serat, seperti salah satunya jenis makanan karbohidrat olahan yang tinggi kandungan gulanya tetapi rendah serat.

Contohnya yaitu roti putih dan makanan yang manis, mengonsumsi kedua makanan ini bisa membuat kenaikan gula darah dengan sangat cepat, sehingga sangat berbahaya.

Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya kandungan serat memiliki fungsi untuk memperlambat penyerapan gula yang berlebih, sehingga membuat kadar gula di dalam darah menjadi lebih stabil.

Penelitian telah menemukan bahwa makanan yang mengandung serat bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Dari laman Everydayhealth.com, bahwa konsumsi makanan tinggi serat menjadi cara yang terbaik dan sehat untuk mengontrol gula darah tinggi. Selain itu, serat bisa membuat Anda kenyang lebih lama.

"Kandungan Serat mempromosikan kesehatan usus yang baik, menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung, dan mengontrol gula darah," kata Amy Kranick.

Amy Kranick adalah seorang ahli diet terdaftar, dan ahli pendidik diabetes bersertifikat di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tenn.

"Serat tidak memerlukan insulin [untuk dicerna], sehingga tidak dihitung sebagai bagian dari karbohidrat Anda," kata Amy Kranick.

Amy Kranick juga menjelaskan bahwa kandungan serat juga membantu seseorang agar bisa dengan baik dalam mengelola kebiasaan makan menjadi lebih sehat.

Hindari makanan olahan atau makanan cepat saji, dimana konsumsi makanan seperti itu bisa membuat Anda kemungkinan besar akan kekurangan asupan serat yang dibutuhkan tubuh.

Dengan begitu, Anda hanya perlu meningkatkan asupan serat maka ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara umum, termasuk mengontrol tingkat gula darah.


2. Resiko Obesitas
Serat bekerja untuk mengikat lemak, hal ini berguna agar lemak menjad lebih mudah dicerna dan mudah untuk dibuang dari dalam tubuh.

Sehingga, kondisi tubuh yang kekurangan asupan serat mengakibatkan lemak menjadi sulit keluar dari dalam tubuh, yang akhirnya akan mengendap. Hal inilah yang menyebabkan resiko tingginya obesitas pada seseorang.

Serat memiliki sifat yang mengenyangkan perut, hal ini sangat penting untuk mencegah Anda dari konsumsi makanan secara berlebihan.

Hal itu karena makanan yang kaya akan kandungan serat akan memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan asupan gula dan karbohidrat olahan.

Nafsu makan yang terkontrol dengan baik maka akan mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan, Anda pun dengan begitu bisa terbebas dari masalah obesitas.

3. Sembelit
Sembelit atau sebuah keadaan kesulitan dalam melakukan BAB (buang air besar), dimana penyakit sembelit ini menyebabkan ketidaknyamanan pada lambung dan perut. Perut juga menjadi terasa penuh.

Munculnya sembelit, utamanya karena kurangnya asupan serat. Beberapa hal lainnya yang memicu sembelit adalah kebiasaan makan yang terlalu sedikit mengunyah (makan terlalu cepat), suka menahan BAB, dan beberapa faktor lainnya.

Mengonsumsi air putih yang cukup, sayuran, biji-bijian dan buah bisa untuk membantu mengobati penyakit sembelit. Anda juga perlu rutin berolahraga sehingga tubuh menjadi sehat. Selain itu, hindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kalori.

4. Penyakit Kardiovaskular
Tingginya kadar kolesterol (LDL) di dalam tubuh bisa juga karena kurangnya konsumsi asupan serat. Bahaya dari tingginya kolesterol di dalam tubuh beresiko pada penyakit jantung koroner, arteri dan stroke.

Makanan seperti pir, jerus, gandum dan kacang-kacangan memiliki manfaat kandungan serat larut, berfungsi untuk mengikat kolesterol jahat (LDL) di saluran penecernaan. Hal ini bermanfaat agar lebih sedikit kolesterol berbahaya yang diserap oleh tubuh. Sehingga kolesterol pun menurun.

Manfaat serat ini juga mampu untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Mengosumsi asupan makanan yang di dalamnya memiliki kandungan serat yang tinggi, mampu secara efektif untuk menormalkan tekanan darah, sehingga tercegah dari masalah hipertensi.

Tekanan darah tinggi bisa memicu tingginya resiko penyakit jantung dan stroke, sehingga hipertensi ini sangat berbahaya.

Sudah ada beberapa studi telah membuktikan bahwa kandungan serat yang diperoleh secara alami dari makanan, mampu melindungi jantung Anda. Serat mampu menurunkan kolesterol, menurunan berat badan, mengurangi risiko stroke dan diabetes tipe 2.

Kandungan serat yang juga mudah dicerna berupa sayuran, buah, biji-bijian dan kacang-kacangan. Anda harus memasukan makanan-makanan tersebut ke dalam menu konsumsi Anda sehari-hari.

Hendaknya Anda menukar konsumsi biji-bijian olahan menjadi biji-bijian yang kaya serat. Penelitian telah menunjukan bahwa konsumsi biji-bijian kaya serat mampu menurunkan risiko stroke hingga 36% dan menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 30%. Penurunan resiko pada kedua penyakit tersebut juga berdampak pada penurunan risiko penyakit jantung.

loading...

5. Kanker
Jarang mengonsumsi makanan berserat bisa meningkatkan resiko kanker usus besar dan kanker lambung. Fungsi kandungan serat bekerja untuk menangkal dampak negatif dari racun yang menyerang organ usus.

Serat bekerja untuk mengoptimalkan proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Kandungan serat ini juga bekerja untuk melancarkan buang air besar (BAB).

Serat berfungsi untuk menyerap asam empedu dan zat-zat lainnya yang keberadaan bisa berdampak buruk pada lapisan usus. Hal ini penting untuk mencegah pertumbuhan kanker usus.

Selain itu, sebuah studi juga menemukan bahwa manfaat serat dapat menurunkan resiko kanker payudara. Hal itu karena kandungan serat bekerja untuk mengikat estrogen yang berlebih dan juga racun yang dapar merusak.

Dilansir dari laman Webmd.com. Dr Denis Burkitt yang merupakan seorang ahli bedah Irlandia, menjelaskan bahwa orang-orang di Afrika memiliki resiko rendah dari terkena kanker kolorektal. Adapun orang-orang di Amerika memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit organ usus, bahkan hingga penyakit kanker usus.

Dr Denis Burkitt menilai hal ini karena adanya perbedaan pola makan. Orang-orang Afrika banyak mengonsumsi makanan sehat seperti jagung, kacang-kacangan, dan makanan yang kaya serat lainnya. Adapun orang Amerika lebih sering mengonsumsi makanan olahan.

Beberapa studi telah menemukan keterkaitan antara asupan serat dan penurunan resiko penyakit kanker. Walaupun para ilmuwan mengatakan masih butuh penelitian yang lebih mendalam mengenai hal ini.

Penelitian menyebutkan bahwa makanan yang kaya kandungan serat membantu Anda memiliki berat badan yang normal dan sehat, hal ini berguna untuk membantu menurunkan risiko berbagai jenis penyakit kanker.

Beberapa penelitian telah mennujukan bahwa serat memiliki peran dalam mencegah kanker usus besar. Pada sejumlah studi menunjukkan bahwa lebih banyak serat yang dikonsumsi maka akan semakin kecil kemungkinan terkena resiko kanker usus besar.

Brett E. Ruffo, MD, asisten profesor klinis bedah di Rumah Sakit Stony Brook University, menjelaskan bahwa serat sangat penting untuk kesehatan kolon, tetapi belum ada yang bisa menjelaskan dengan pasti apakah serat membantu mencegah kanker kolorektal .

Mengenai kanker payudara, beberapa peneliti menilai bahwa kandungan serat mampu menurunkan risiko kanker payudara, hal itu karena serat mampu mempengaruhi produksi hormon tubuh menjadi lebih baik.

Ada beberapa penelitian yang mendukung adanya manfaat serat untuk mencegah penyakit kanker payudara. Tetapi penelitian lebih lenjut tetap diperlukan.

Penelitian juga mengaitkan serat dan penurunan resiko kanker prostat. Walaupun para ilmuwan belum bisa menyimpulkan tentang besarnya pengaruh asupan serat dalam pencegahan kanker prostat.

6. Gangguan Pencernaan
Fungi serat ini sangat dibutuhkan bagi kesehatan organ pencernaan, akibat tubuh kekurangan serat maka akan timbul masalah-masalah pada organ pencernaan. Salah satunya penyakit konstipasi yang muncul akibat sering mengonsumsi makanan berlemak dan malas untuk menonsumsi makanan berserat.

Memenuhi kebutuhan asupan serat dengan baik sangat penting untuk baiknya proses pencernaan di dalam tubuh, termasuk menyehatkan organ usus sehingga membuat lancar proses BAB. Bentuk lainnya dari tanda-tanda seseorang mengalami gangguan pencernaan yaitu sakit perut, diare, sering mual dan muntah.

Oleh karena itu, sangat penting menjaga pencernaan tubuh, selain Anda harus mencukupi asupan serat, Anda juga harus minum air putih yang mencukupi kebutuhan tubuh. Dimana manfaat air putih ini untuk melancarkan proses metabolisme tubuh dengan baik.


7. Sindrom Iritasi Usus (IBS)
Kurangnya asupan serat bisa menyebabkan terjadinya sindrom iritasi usus (IBS), kondisi IBS dimana saraf dan otot pada usus besar mengalami sangat sensitif terhadap jenis makanan tertentu. Dampaknya bisa menyebabkan terjadinya perut kembung, diare, kram, gas berlebih dan sembelit.

Walaupun IBS belum ada obatnya, Anda tetap bisa untuk menghilangkan gejalanya. Beberapa cara alami untuk menghindari gejala IBS adalah batasi konsumsi makanan berlemak, hindari minuman beralkohol dan soda, hindari stres, dan perbanyak konsumsi serat yang bisa diperoleh dari sayuran, biji-bijian dan lainnya.

8. Hemorrhoids
Kondisi wasir dimana pembuluh darah mengalami pembengkakan di bagian dekat anus dan bagian bawah rektum. Untuk mengatasi permasalahan ini disarankan mengambil asupan kaya serat yang berasal dari sayuran, gandum utuh, dan lannya. Selain itu, perbanyak minum air putih sehingga feses bisa lebih melunak, yang membuatnya lebih mudah dalam melewati sistem pencernaan.

Adapun jika kondisi feses keras akan beresiko pada terjadinya perdarahan, hal ini cukup berbahaya, jika kondisi semakin parah maka segera ke dokter.

Jika Tubuh Kelebihan Asupan Serat
Asupan serat memang penting, tetapi jika berlebihan dalam mengonsusi serat juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Dimana serat memiliki sifat untuk menyerap cairan, jika berlebihan mengonsumsi serat maka bisa membuat Anda rentan mengalami dehidrasi.

Kondisi dehidrasi dimana tubuh kekurangan cairan, akan mengakibakan dampak buruk lainnya yaitu gangguan buang air besar karena tubuh kekurangan cairan.

Berlebihan dalam mengonsumsi makanan tinggi serat juga mengakibatkan lambung akan merespon dengan mengeluarkan gas berlebih, sehingga menyebabkan perut kembung.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "8 Bahaya Akibat Tubuh Kurang Serat (Bahaya Jika Kelebihan Serat)"